Wednesday 18 January 2012

RIM Blackberry Bangkrut dan akan hancur



Siapa yang tak kenal Blackberry? Hampir semua orang (yang ingin eksis dan narsis) memiliki gadget smartphone ini. Dari anak SD hingga kakek nenek memilikinya, paling tidak menginginkannya. Apalagi di Indonesia, Blackberry sudah seperti nafas bagi sebagian pemiliknya. Masih ingat insiden antrian blackberry lalu? Itulah salah satu demam blackberry yang kebablasan. Tapi tahukah anda bahwa RIM (research in motion), produsen pemasok Blackberry yang berpusat di Kanada sedang bermasalah, akan gulung tikar, bangkrut dan sedang kolaps? Jika tidak diselamatkan, RIM akan hancur. Bagaimana nasib (pengguna) BB?

Sebagaimana diberitakan, Pasar BlackBerry terus merosot tajam di Amerika Serikat. Angka terbaru menunjukkan skala pasar RIM harus diperbaiki jika tidak ingin diambil-alih oleh perusahaan lain pada 2012. Menurut laporan ComScore , dalam tiga bulan sampai akhir November, pasar BlackBerry merosot lebih dari 3 persen, dari 19.7 persen menjadi 16.6 persen. Sementara Android memanfaatkan kondisi yang menimpa BlackBerry dengan menambah pasarnya lebih dari tiga persen, mencapai 46.9 persen dari pasar smartphone Amerika. Pengguna mobile Android kebanyakan beralih dari Blackberry, sementara Microsoft dan Symbian kehilangan sekitar satu persen dari total pasar mobile di AS. Apple juga memanfaatkan keterpurukan RIM dengan penjualan iPhone yang mencapai 28.7 persen di Amerika Serikat, naik dari 27.3 persen pada tiga bulan sebelum November.

Pada tahun ini, RIM mentargetkan untuk membalikkan keadaan. Target ini merupakan prioritas utama dari RIM untuk menghindari pengambil-alihan dari rival mereka. Saat ini, mengutip The Telegraph, banyak pemain utama dalam pasar smartphone yang telah menawarkan opsi untuk mengambil perusahaan Kanada ini. 

Menurut sejumlah laporan, Microsoft dan Nokia telah melakukan pembicaraan dengan RIM soal pengambilalihan. Amazon pun disebut tertarik untuk mengambil-alih RIM. Dengan mengambil RIM, Amazon diperkirakan siap masuk ke pasar smartphone dengan smartphone perdananya, untuk menyusul kesuksesan tablet Kindle Fire.
Eksekutif RIM, telah menolak tawaran penjualan, meskipun sahamnya menurun sebesar 75 persen dalam harga saham perusahaan di 2011. Terkecuali RIM dapat membalikkan kekayaan BlackBerry, analis mengatakan perbincangan pengambilalihan sangat intensif mengancam RIM.
Sebenarnya ada opsi kemungkinan lain bagi RIM, yakni memberikan izin software BlackBerry ke perusahaan smartphone lain seperti Samsung, yang membuat perangkat lebih mutakhir. Tak hanya itu, RIM pun masih memiliki senjata terakhirnya , yaitu sistem operasi QNX. Tapi, RIM tampaknya menunda peluncuran BlackBerry 10, sebagai smartphone QNX perdana, hingga akhir 2012.

Makin merosotnya saham RIM dan pasar BlackBerry membuat para pemegang saham gerah. Tak puas dengan kondisi perusahaan, para pemilik saham pun menginginkan adanya perubahan, termasuk mendepak pendiri RIM yang juga CEO Mike Lazaridis dan Jim Balsillie.
Seperti dikutip dari Finanical Post, sumber mengatakan Barbara Stymiest, Direktur Independen yang baru bergabung di Dewan Direksi RIM 2007 silam, menjadi kandidat terkuat menggantikan Lazaridis dan Balsillie. Komite yang terdiri dari tujuh Direktur Independen RIM, termasuk Stymiest, dikabarkan telah melakukan pendalaman terhadap struktur Direksi RIM. Salah satunya adalah mengenai kelayakan memiliki satu pemimpin independen ketimbang direktur kepala. Selain itu, kelayakan dua CEO RIM saat ini pun menjadi sorotan mereka.
Juli Lalu, seperti dikutip dari laman Mashable , RIM memang telah melakukan perombakan struktur. Salah satunya adalah pemisahan peran Pemimpin (Chairman) dan Eksekutif Kepala (Chief Executive). Pemisahan Chairman dan CEO memang umum bagi perusahaan di Kanada, namun tak biasa di di AS. Hasil evaluasi dari perombakan ini sendiri diperkirakan akan disampaikan pada akhir Januari. Tapi, mengutip Mashable , RIM mengatakan tetap mendukung CEO dan Chairman yang ada saat ini. Tapi, RIM mengindikasikan kesabaran itu bisa saja berubah di akhir Januari. “Dewan RIM telah membentuk Komite yang terdiri dari
sejumlah direktur independen dengan mandat untuk mempelajari struktur kebijakan di RIM yang akan dilaporkan 31 Januari 2012. KomIte berjalan sesuai treknya dan Dewan akan segera merespon rekomendasi yang disampaikan Komite dalam 30 hari,” tulis RIM,
seperti dikutip dari Mashable .
RIM memang berjuang keras di tahun 2011. Tablet PlayBook besutan RIM gagal dijual di pasar, dan mengakibatkan kerugian hingga sekitar US$ 485 juta. Pasar BlackBerry pun jatuh jadi 9,2 persen di kuartal ketiga, dibandingkan 24 persen pada tahun lalu. Kondisi ini diperparah dengan kerusakan jaringan BlackBerry pada Oktober lalu, yang menyebabkan
pelanggan BlackBerry beralih ke produk lain. Lebih parah, RIM menunda peluncuran BlackBerry 10, sebagai smartphone BlackBerry pertama berbasis QNX, hingga akhir tahun 2012. Jelas semua itu menjadikan nafas RIM tersengal-sengal. Ini pula yang menyebabkan RIM terancam diambil-alih.
Wall Street Journal menyebut Microsoft dan Nokia menjajaki kerja sama mendekati RIM. Sedangkan Reuters menyebut Amazon telah menyewa bank investasi menjajaki potensi merger dengan RIM. Jadi, akan seperti apa masa depan RIM? Setidaknya hingga akhir Januari, tiap gerak Dewan Direksi RIM menjadi sesuatu yang diwaspadai Lazaridis dan
Balsiliie.
Tahun 2012 bisa dibilang sebagai tahun pertaruhan bagi produsen BlackBerry, Research in Motion. Saham RIM yang terus merosot membuat petinggi RIM gerah. Tak hanya itu, RIM pun terancam pengambil-alihan oleh perusahaan lain, jika tidak berhasil keluar dari keterpurukan. Setidaknya, ada tiga perusahaan yang tertarik mengambil alih: Microsoft yang bekerja sama dengan Nokia, dan Amazon. Sebagaimana diberitakan Information Week , peluang RIM untuk sukses mendekati nol. Tapi, RIM masih memiliki setidaknya tiga langkah untuk keluar dari keterpurukan. Tiga langkah itu adalah:
1. Copot CEO
Duet CEO RIM saat ini, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, dianggap tidak memiliki kiat apapun untuk keluar dari keterpurukan. RIM sepertinya memahami kondisi ini. Karena itu, rumor beredar bahwa RIM akan segera mencopot duet CEO itu, yang juga merupakan pendiri RIM. Nilai saham RIM yang terus merosot hingga 77 persen dari tahun lalu, juga merosotnya pasar BlackBerry, disebut akibat lemahnya kepemimpinan Lazaridis dan Balsillie. RIM jelas membutuhkan kepemipinan yang memiliki visi jelas, tegas, terencana. Mengutip Financial Post , RIM dikabarkan mempersiapkan salah satu direktur independennya, Barbara Stymiest, sebagai kandidat terkuat CEO baru. Tapi, RIM masih menunggu pendalaman terhadap struktur perusahaan yang dilakukan sebuah komite yang terdiri dari tujuh direktur independen, termasuk Barbara Stymiest.
2. Perjelas Status BB QNX
Selama ini RIM memiliki permasalahan software yang tidak inovatif, dibanding apa yang sudah dilakukan iOS milik Apple, Android milik Google, juga Windows Phone milii Microsoft. Karena itu, BlackBerry berbasis QNX pun menjadi andalan RIM untuk kembali merebut
kejayaannya. BlackBerry 10 akan menjadi BlackBerry berbasis QNX pertama yang diluncurkan RIM. Tapi, langkah RIM terkesan tidak jelas soal BB 10. Mengutip The Telegraph, RIM menunda peluncuran BB 10 hingga akhir tahun. Alasannya, RIM belum bisa
memenuhi kebutuhan chip untuk BB seri terbaru itu. Tapi, mengutip blog teknologi BGR, sumber di RIM menyebut Lazaridis berbohong, karena RIM tak memiliki contoh BB 10 yang sedang dikembangkan. Karena itu RIM harus memperjelas keberadaan BB 10. RIM harus berani mempercepat peluncurannya, atau membatalkannya jika memang tidak sanggup menyelesaikannya.
3. Jual perusahaan
Untuk mengembalikan kejayaan BlackBerry, tampaknya ini merupakan opsi yang paling mungkin dan mudah dilakukan RIM. Apalagi, saat ini ada tiga perusahaan yang menyatakan tertarik. Di tahun 2012, saham RIM diperkirakan akan semakin terpuruk, pasar BlackBerry bakal semakin jatuh, juga pendapatannya. Tampaknya, exit strategy yang paling mudah bagi CEO baru RIM (jika memang ada) adalah dmenjual saham atau merger dengan perusahaan lain.
bagaimana nasib pengguna BB? Saya yakin tidak ada masalah dan tidak perlu khawatir, banyak perusahaan yang ingin menyelamatkan BB. tapi, tak ada urusan dengan saya, bb saya rusak. Namun ini tentu jadi masalah bagi sebagian pengguna bb. Bb sudah seperti nafas. Benarlah kata orang, hidup akan jauh lebih mudah dan tanpa masalah seandainya blackberry dan apple (iphone) hanyalah buah-buahan.
Sumber: vivanews.com

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentarnya :)